Senin, 16 November 2009

CNN The Real Heroes 2009, "BUDI SOEHARDI ?"


Berkat aktivitas sosialnya, media asing terkemuka CNN memilih seorang WNI sebagai satu dari 10 finalis "CNN The Real Heroes 2009," sebuah acara bergengsi tahunan dari CNN.

WNI tersebut adalah Budi Soehardi, Seorang pilot asal Indonesia berusia 53 tahun yang menaungi kurang lebih 50 anak yatim piatu di bawah asuhannya. Berlokasi di Kupang, Nusa Tenggara Barat. Pak Budi sendiri saat ini bekerja sebagai pilot Singapore Airlines, dan menurut rencana bulan depan beliau akan pensiun. Pak Budi Soehardi bersama istrinya, Peggy, membangun Panti Asuhan Roslin bagi anak-anak korban konflik Timor Timur pada tahun 1999 lalu.

Mereka memiliki hubungan dekat dengan setiap anak di panti asuhannya, dan menganggap mereka semua sebagai bagian dari keluarga mereka sendiri. Pasangan ini memberi nama langsung sebagian besar anak-anak tersebut, semenjak mereka memasuki panti asuhan sejak bayi. Dimana sebagian besar dari mereka adalah korban dan pengungsi dari konflik Timor Timur.

Pak Budi Soehardi sendiri telah memiliki tiga anak kandung, tetapi beliau mengatakan bahwa ia tidak membedakan apapun termasuk perawatan dari anak-anak biologisnya dengan mereka yang tinggal di panti asuhan. Mereka semua mendapatkan tempat tinggal yang bersih, vaksinasi, makanan, pakaian, dan vitamin-vitamin.

"Pak Budi sudah seperti ayah saya sendiri," ujar Gerson Mangi, 20 tahun, seorang penghuni dari Panti Asuhan Roslin. Gerson, yang datang ke panti asuhan semenjak ia berusia 12 tahun, tidak memiliki tujuan untuk bersekolah setelah kedua orang-tuanya meninggal. Sekarang, ia sekolah kedokteran dan akan menjadi seorang dokter.

Budi Soehardi, yang ayahnya meninggal ketika berusia 9 tahun, bisa merasakan kesulitan-kesulitan yang anak-anak muda ini rasakan. "Makanan begitu sulit didapat dan uang sekolah pun juga," ujar pak Budi Soehardi. "Para pengungsi ini benar-benar memukul saya dan saya menginginkan mereka menjadi lebih baik lagi."

Ini semua berawal dari berita situasi di Timor Timur pada tahun 1999 yang menginspirasi keluarga pak Budi Soehardi untuk melakukan aksi ini. Pada saat itu, Pak Budi Soehardi sedang menikmati makan malam dan menonton CNN dengan istri dan keluarga di rumahnya di Singapore. Ketika beliau melihat kedatangan para pengungsi dari Timor Timur ke Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Beliau menyaksikan beberapa Keluarga-keluarga tinggal di kardus-kardus, anak-anak mereka pun menggunakan kain usang sebagai pakaian, dan sanitasi tidak ada. "Itu sangat memedihkan," ujar Pak Budi Soehardi.

Suatu ketika, keluarga pak Budi Soehardi telah merencanakan untuk berlibur. Tetapi, setelah menonton berita itu membuat mereka berpikir kembali mengenai rencana-rencana mereka untuk berlibur. "Saya dan istri saya saling menatap dan kami memiliki pikiran kami masing-masing..."‘Hey, mari lakukan sesuatu yang lain. Mengapa kita tidak mengunjungi tempat tersebut... untuk melakukan liburan yang berbeda,'" ujar Pak Budi, kala itu.

Jadilah pria berusia 53 tahun itu mulai membagikan donasi uang, makanan, pakaian dan peralatan. Dengan bantuan teman-teman dan relawan di lapangan, Pak Budi mengirimkan lebih dari 40 ton makanan, peralatan medis dan lainnya ke kamp-kamp pengungsi Timor Timur.

Setelah itu pada April 2002, Pak Budi membuka Panti Asuhan Roslin yang awalnya hanya menampung empat anak. Panti Asuhan dibangun dan dibiayai sendiri oleh Pak Budi dengan gajinya sebagai pilot. Namun kadang-kadang Pak Budi juga menerima donasi dari teman-temannya.

Panti Asuhan Roslin bukan cuma sebagai tempat penampungan orang tak mampu semata, tapi juga tempat pembekalan para penghuni panti untuk bisa hidup di masyarakat kelak. Maka tak heran selain kegiatan belajar, anak-anak panti juga diajarkan berbagai cara untuk mencukupi kebutuhan hidup, misalnya dengan bercocok tanam atau memelihara hewan ternak.

Aksi Pak Budi Soehardi dengan Panti Asuhan Roslin-nya ini pun terdengar oleh CNN, dan akhirnya profilnya masuk sebagai finalis dari event tahunan CNN, Real Heroes. Pak Budi Soehardi masuk ke dalam 10 besar finalis bersama dengan finalis-finalis lain dari berbagai Negara yang juga bergiat demi kemanusiaan (Kurang lebih 9000 peserta dari seluruh penjuru dunia). Penilaian akan dilakukan berdasarkan voting online untuk menentukan siapakah the real heroes di tahun 2009 ini.

Menurut dialog berita pagi di Metro Tv yg saya saksikan, Jika dia mampu mendapat gelar "The Real Heroes 09," Hadiah uangnya akan di fokuskan untuk memperbaiki dan menambah fasilitas seperti ruang makan, toilet, dan wisma khusus wanita. Apalagi menurut rencana bulan depan beliau akan pensiun dan kemungkinan biaya mengelola panti asuhannya akan berkurang.

Acara pemilihan “CNN The Real Heroes” sendiri akan dilakukan sampai 26 November 2009 dengan cara voting terbanyak.

Ayo!!! vote Budi Soehardi menjadi “CNN The Real Heroes” di:

http://edition.cnn.com/SPECIALS/cnn.heroes/vote/




Sumber :
CNN, Metro Tv, Lampung Post

Tidak ada komentar: